Sebagai langkah awal bagi para webmaster untuk beralih dari HTTP menjadi HTTPS maka Google memberikan tujuh penunjuk sebagai berikut:
- Mengaplikasikan jenis sertifikasi yang diaplikasikan apakah satu domain, multi domain atau jenis sertifikat tertentu lainnya.
- Mengaplikasikan sertifikat dengan enkripsi 2048-bit.
- Mengaplikasikan URL yang relatif dimana URL tersebut berada pada domain yang aman.
- Mengaplikasikan URL yang relatif dimana URL tersebut berada pada domain lainnya.
- Mengecek ketepatan perubahan URL yang relatif dimana URL dari setiap laman.
- Hindari pengeblokan robots (googlebot) melalui robots.txt.
- Hindari pengaplikasian tag noindex pada meta tag agar laman terindeks dengan baik.
Hal lain untuk membantu para webmaster menerapkan HTTPS, Google menyarankan untuk menguji hasil dari migrasi tersebut melalui SSL Server Test.
Daniel Cristo, seorang author pada searchengineland.com, berpendapat bahwa penerapan HTTPS hanya cocok pada situs web yang berlatar belakang e-commerce, finansial, penelusuran, jejaring sosial dan sejenisnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan mengikuti tautan berikut: Google’s Push For HTTPS Is More About PR Than Search Quality.
Pengoptimasi lainnya, Thomas Kaiser, berpendapat lebih tajam menyoroti perubahan algoritme terbaru dari Google dengan berpendapat bahwa SSL sebagai sinyal peringkat adalah keputusan strategis dan bukan keputusan dipahami dalam bisnis SEO (selengkap silakan mengikuti tautan berikut: Google’s Push For HTTPS Is More About PR Than Search Quality).
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar